Jumat, 24 September 2010
Bika Talago, Pancake ala Sumbar
Berkunjung ke Sumatera Barat, lidah seolah dimanjakan dengan aneka penganan yang menggugah selera. Banyaknya penganan yang bisa di santap membuat daerah ini menjadi salah satu objek kuliner terkenal di Indonesia. Salah satu makanan yang banyak digemari baik oleh pelancong maupun masyarakat minang sendiri adalah kue bika.
Kue yang besarnya sekepalan tangan orang dewasa ini sepintas mirip dengan kue panekuk alias pancake. Dulu bika dijadikan teman minum teh atau kopi di warung-warung, namun kini bika berhasil mencuri perhatian dan menjadi oleh-oleh bagi mereka yang datang ke daerah ini.
Jika anda tengah mengadakan perjalanan dari Padang ke Bukit Tinggi atau sebaliknya, mampirlah sejenak di Padang Panjang tepatnya di Koto Baru. Di sepanjang jalan lintas ini anda akan melihat banyak kedai-kedai makanan yang khusus menjajakan bika. Bagi pelancong luar daerah mampir sambil mencicipi bika yang masih hangat menjadi sebuah keharusan.
Dengan pemandangan gunung Merapi yang berada persis di depannya, tak akan bosan menyantap lima sampai enam potong bika. Apalagi udara dingin yang selalu menyelimuti tempat ini, bika sangat pas disantap saat hangat.
Meski bika mirip dengan panekuk, namun bahannya ternyata berbeda. Bahan dasar bika adalah tepung beras dan kelapa parut serta gula. Bahan inilah yang kemudian diolah. Jika biasanya kue dipanggang dalam cetakan loyang yang terbuat dari aluminium, maka adonan bika yang dipanggang di masukkan dalam cetakan yang terbuat dari tanah liat.
Selain cetakkannya yang berbeda, cara memasaknya juga unik. Bika tidak di panggang di atas kompor atau pemanggang dari besi melainkan dengan menggunakan kayu. Kayu-kayu bakar ini juga diletakkan di atas pemanggang yang juga terbuat dari tanah liat.
Karena di panggang dengan kayu bakar dan menggunakan tanah liat, maka aroma bika yang keluar saat masak selalu mengundang selera. Agar penikmat bika tak bosan dengan satu rasa saja yaitu kelapa, pembuat bika mulai berinisiatif dengan menambah bahan lain seperti pisang dan nangka untuk penambah rasa
Saat ini bika yang cukup terkenal dan banyak di gemari adalah bika talago. Berada di sebelah kiri saat melintas dari Bukit Tinggi menuju Padang, bika talago selalu ramai dikunjungi. Tak hanya mencicipi, pembeli juga bisa langung melihat proses pembuatannya, mulai dari mengolah bahan hingga pembakaran. Bahkan jika tertarik dan tak takut asap, pembeli juga bisa turut memanggangnya.
Harga bika juga tak terlalu mahal, satu bika harganya dua ribu rupiah. Maka tak heran jika banyak pelancong baik lokal maupun dari daerah lain kerap menjadikan bika sebagai buah tangan khas dari Sumbar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar