Kamis, 26 Agustus 2010

harga diri bangsa



Warning 'travel advisor' yang dikeluarkan pemerintah Malaysia bagi warganya untuk tak berkunjung ke Indonesia seharusnya membuat kita salut dan takjub. Negeri kecil yang tak kalah besar dari Pulau Sumatera itu berani mengeluarkan tantangan kepada negara tetangganya yang memiliki keluasan daerah berkali lipat.

Lantas kenapa kita jadi tersinggung dengan peringatan mereka bagi warganya, seharusnya kita malah lebih banyak belajar, sebab meski negara kecil namun mereka menjadi bangsa yang besar karena memiliki harga diri yang tinggi. sesuatu yang kini negara kita tak memilikinya lagi.

Demo masayarakat indonesia yang melempar tinja ke kedubes serta membakar bendera kebangsaan mereka membuat harga diri mereka sangat terusik. sebuah hal yang sangat wajar jika akhirnya mereka mengeluarkan keputusan untuk menunjukkan konsistensi dan harga diri sebuah bangsa.

Bisa bayangkana bagaimana kalau kita yang mengalaminya? aku pikir masyarakat kita pasti sudah sibuk mendaftarkan diri untuk perang, maka sekali lagi bisa dilihat bagaimana orang-orang kita menyikapi permasalahan kalau nggak pakai isi perut ya pakai otot, bukannya ISI OTAK.

Kita harus belajar banyak dari negara tetangga ini bagaimana sebuah harga diri bangsa dibangun tanpa emosi dan tanpa perang urat syaraf. tidak seperti yang banyak dilakukan pejabat dan masyarakat negara ini. meski mungkin warning yang disampaikan pemerintah malaysia tidak akan mempengaruhi kondisi perekeonomian indonesia, tapi satu hal yang sekali lagi wajib kita salut adalah keberanian mereka menunjukkan HARGA DIRI.

Kita masih terus terlena dengan kebesaran Indonesia pada era '80an, padahal saat ini kita hanya menjadi negara terkorup di urutan pertama untuk kawasan Asia. Dan ini sudah menjadi alasan negara lain untuk memandang negara kita sebelah mata. Jadi, apalagi yang mau kita sombongkan ke negera luar selain kita memiliki jumlah koruptor terbanyak.

Maka, ayo belajar dari Malaysia bagaimana membangun sebuah negara dengan HARGA DIRI. jika ingin dihargai, maka mulailah menghargai. Jika ingin dihormati, maka mulailah menghormati. Jika iri dengan kemajuan bangsa lain, maka mulailah bangkit dengan sikap keyakinana dan kemauan untuk MEMATIKAN KORUPSI. Jika tak ingin dipandang remeh, jangan melakukan hal yang remeh.

Dan yang terpenting, jika ingin mengeluarkan pendapat PAKAI ISI KEPALA JANGAN PAKAI ISI PERUT.