Minggu, 08 Januari 2012

menuju west sumatera.....

bagiku mengunjungi sumatera barat seolah menarsiskan diri sendiri. bagaimanan tidak, datang ke tempat ini berarti pulang kampung meski dengan embel-embel liburan. namun perjalanan ke kampung kali ini berbeda dengan sebelumnya. dimana biasanya aku harus datang mengujungi satu persatu rumah keluarga, mulai nenek, mak tuo, pak tuo, etek, pak etek, mak adang, uncu, tante, om, dan lainnya. kali ini karena bersama beberapa orang teman yang memang mengkhususkan waktu dan uang untuk mengelilingi sumbar, maka minat untuk bersilaturahmi terpaksa ditiadakan. sawah lunto dan pesisir selatan menjadi target utama perjalanan. magnet sejarah batubara di kota kecil sawah lunto dicampur promosi yang lebay gencar dari pemerintah setempat membuat aku dan teman-teman memutuskan kesana. bertemu dengan mak itam, kereta api tua dengan sepur lamanya yang diiisi batubara seolah menjadi idola juga bagi wisatawan yang berkunjung ke kota berbentuk kuali ini.
terowongan batubara mbah soero, sebuah situs peninggalan belanda yng berisi sisa-sisa penggalian batubara , juga menjadi pilihan wajib saat datang kesini.
sementara menyisiri pesisir selatan, laut dan pantai mendominasi keindahan negeri minang ini. berhadapan langsung dengan samudera hindia, pantai di daerah pesisir selatan menawarakan keindahan birunya air laut dan berubah menjadi keemasan saat tertimpa mentari tenggelam.
tak ingin memamerkan pantai saja, pesisir selatan juga mengeluarkan pesona lain berupa jembatan akar yang ternyata juga cukup berhasil mencuri perhatian pengunjung meski hanya sekala lokal.
ini hanya sebagaian kecil saja dari keindahan indonesia, namun menikmati sedikit saja, rasanya seolah sudah mereguk nikmatnya alam semesta,meski setelah itu akan terasa haus kembali....