Minggu, 27 Desember 2009

gerbang harapan


*gerbang harapan

akhirnya ujung tahun berada tepat di pinggiran hari...

setelah setahun kaki melangkah dengan beragam resolusi di kepala...

entah berapa yang terwujud dan entah berapa pula hanya tinggal harapan....

kini resolusi baru tersusun lewat untaian rencana.....

semoga tahun depan, semua bisa terwujud dengan lebih indah....

namun andai setengah yang terlewati....

itu juga sudah lebih dari cukup......

ya, setengah juga cukup.....

untuk memulai hari baru lagi......

selamat terbuka gerbang harapan.......

*foto internet

Selasa, 10 November 2009

keinginan itu...

*paris

Membaca pengalaman orang-orang menjelajah belahan dunia, ada rasa iri yang teramat besar mampir di jiwa. Bagai menghentak-hentak, separuh jiwa seolah menuntut perjalanan serupa. Tapi apa daya, perjalanan itu bukanlah perjalanan 100 atau 200 kilometer yang bisa dengan gampang ditempuh dan tak memerlukan biaya besar.

Perjalanan itu beratus bahkan beribu hingga berpuluh ribu kolimeter jauhnya sehingga persiapan terutama keuangan haruslah direncanakan dengan matang. Ah kalau omongannya kearah ini, ujung-ujungnya pasti buntu.


*belgia

Meski saat ini langkah untuk menggerakkan kaki ke tempat-tempat tersebut seolah tak tertembus, tapi harapan harus tetap dihembus, karena siapa yang tahu kehidupan esok...


*belanda

Jadi ayo terus semangat, berusaha dan berdoa agar perjalanan bisa segera terancang dan terwujud. semangat...semangat....semangat.....


*foto-foto internet

Minggu, 08 November 2009

buaya vs cicak




sumber : politikana.com


ini nih yang lagi ngetrend :

Buaya vs Cicak

Jumat, 28 Agustus 2009

sabar..sabar...sabar...



Wuih...rasanya sebel banget gabung di FB akhir-akhir ini. Bukan karena fasilitas FB yang buruk (kalo bener gak kan banyak membernya), melainkan beranda dipenuhi dengan status2 gak mutu dari para teman......sebel.

Parahnya lagi ada yang ngisi status tiap menit, sebenernya sih sah-sah aja, tapi kalau bermanfaat buat teman-temannya di FB gak masalah, ini masalah kacrut juga dibicarain..sial gak tuh.

Kayak bulan puasa gini, ampyun deh...isi status kok ya kayak baru pertama kali ngelakuin puasa. 'duh sahur nih, makan apa ya?' ato 'lemes nih, tapi harus sabar', juga 'makin hari makin berat godaan puasa', belum lagi 'woi dah buka'. gak penting bangetkan????

Tapi yah, namanya juga lagi ngalami sindrome FB, sabar aja. Bentar lagi juga ganti topik menjelang lebaran, pasti deh gini isinya 'duh kemana lebaran ini', ato 'setelah silaturahmi yuk..bobok' atau...ah gak taulah.

Sisi positifnya, ternyata FB bisa juga menjadi media belajar sabar...sabar..sabar...

Sabtu, 18 Juli 2009

petaka kembali.....

Lemas.... reaksi pertama yang aku rasakan saat menonton televisi kemarin, 17 Juli 2009. Bom lagi.....lagi-lagi bom. Setelah 4 tahun kita bernafas lega dari teror bom yang meluluh lantakkan Indonesia di mata dunia, kini tragedi mencekam itu terjadi lagi.......

foto: freelist.org

Please, jangan buat ketakutan lagi di hati ini. banyak persoalan yang kini kita hadapi, lantas mengapa harus menambah kesedihan lagi...

Buat para korban, semoga diterima di sisi Allah segala amal ibadahnya. Buat pelaku, semoga Allah membuka hati bahwa damai itu jauh lebih indah dari sebuah teror...........

Kamis, 18 Juni 2009

Tjong A Fie


Pernah dengar nama Tjong A Fie, saudagar terkaya Deli tempo dulu? Syukurnya aku berkesempatan bisa melihat kediamannya yang tak sembarang orang bisa mendapat kesempatan ini, hmmmm...lumayan menarik kok.

tangga kayu

ruang dalam mansion

Tjong A Fie

meja batu, kursi kayu dan lukisan kuno


Sudah cukup lama juga aku cuma bisa memandangi rumah ini dari luarnya aja. sempat terpikir kapan ya bisa melongok kedalamnya. Melihat berbagai peninggalan saudagar terkaya pada jamannya dulu di Medan.

Tjong a Fie, bukanlah nama yang asing. Kekayaannya mampu membuat Medan yang saat itu masih bernama Deli menjadi kota besar karena roda perdagangan yang dilakoninya.

Kagum deh lihat berbagai pernak pernik peninggalannya yang serba kuno. Mulai dari meja batu, kursi kayu yang sudah berabad usianya, cermin berukir nan menawan hingga ranjang eksotis yang cantik..

Ruangannya juga nggak kalah keren. Arsitektur bangunan yang menarik dengan gaya China Mansion membuat aku takjub saat mengelilinginya. Jadi terbayang Medan Tempo Doeloe, ketika memandang keluar dari bangunan tingkat dua. Derap kaki kuda sebagai alat transportasi, dengan pemandangan resto Tip Top diseberangnya yang dipenuhi meneer-meneer dan noni-noni Belanda..

Hm..medan seharusnya pantas jadi kota heritage. peninggalan sejarahnya sangat beragam, dan Mansion Tjong A Fie salah satunya..

Selasa, 09 Juni 2009

Tragedi lagi..


Glekk....sempat tercekat mendengar berita di TV. Lagi-lagi kenderaan Angkatan Udara terhempas ke bumi. Padahal belum genap sebulan kasus sama dimana pesawat hercules milik AU ini jatuh dengan menewaskan banyak korban, kini, kejadian kembali terulang dan helikopter sebagai medianya.

Meski begitu jangan salahkan korban baik pilot maupun penumpangnya sebab mereka hanyalah memanfaatkan kenderaan yang ada dan tersedia. Kenderaan baik pesawat maupun helikopter itu memang sudah sangat tua, uzur kalau boleh dibilang. Ibarat manusia yang seharusnya hanya duduk santai di kursi goyang sambil membaca koran atau mendengarkan lagu sambil santai di kursi goyang.

Sedangkan heli dan pesawat itu, mereka harus tetap kelihatan gagah. Harus siap jalan saat diperintah, meski pun tubuh sudah tak kuat lagi. Organ tubuh yang sudah banyak tak sehat tak digubris sama sekali. selama mereka bisa melangkah, kenapa harus berhenti? (itu mungkin pikiran para elitenya?)

Lantas kalau akhirnya mereka harus jatuh tersungkur karena tak kuat lagi memanggul beban sambil menempuh perjalanan, maka mulailah untu meratap dan menyesali yang tentu tak ada gunanya....

Biarkan pesawat dan yang heli yang tua beristirahat seperti saat kita menyuruh orangtua kita untuk duduk santai dengan membiarkan yang muda yang bekerja..........

Rabu, 03 Juni 2009

bayang kegelapan


Akankah kasus Prita Mulyasari, (pengirim email tentang tak profesionalnya RS. Omni, yang akhirnya harus merasakan hotel prodeo) menjadi awal kembali datangnya kegelapan di negara ini?

Berbagi info tentang pelayanan publik apakah itu sebuah kesalahan? Rasanya tidak. Tapi ancaman yang mengikuti dibelakangnya seperti yang dialami Prita pastinya akan membuat banyak orang menjadi cemas untuk bertukar informasi lagi..

Ini mungkin tanda-tanda kita harus kembali mencicipi zaman orba lagi....:(
Bayang kegelapan tampak sudah mulai menari disekitar kita, dan Prita adalah korban pertamanya.

Jumat, 15 Mei 2009

langit biru


Kemarin tanggal 14 Mei, langit terlihat lebih terang setelah berhari-hari ditutupi mendung. Awan terlihat lebih biru dan terasa baru. Apakah ini pertanda sesuatu yang baik tengah mengintai hari-hari kita? Semoga saja............:)

Buat kawan-kawan baik yang melampirkan sebaris doa buatku kemarin terima kasih banyak ya... Semoga doa-doa yang baik itu di dengar dan diamini pula oleh malaikat....

Rabu, 13 Mei 2009

Agatha Christie


Hmmm...ada berapa ya koleksi Agatha Chriestie sekarang. Kayaknya nggak banyak deh...masih sekitar 20an..mo nambah lagi tapi harga bukunya terus naik, wuih..berattttt..

Ada juga ya yang suka koleksi Hercule Poirot ini, aku tau pasti banyak banget. Kalau udah bosan dan nggak tau mau dikemanain aku bersedia kok nampungnya, plisi ya, he...he..

Selasa, 05 Mei 2009

melepaskan rutinitas


imana ya kondisi danau toba setelah nggak masuk dalam daftar lokasi wisata Indonesia? apa memang sudah segitu tak indahnya kah danau terbesar di Asia Tenggara ini sampai tak lagi tertera dalam destinasi dalam brosur yang dibagi kepada para wisman dan wisnu?

Ah ternyata danau toba masih tetap cantik dan menarik. Masih tetap elok dan menawan. Birunya air yang ditaungi awan biru bersih di langit sore beberapa minggu lalu, masih membuat saya jatuh cinta. Rasanya tak perlu ke negara tetangga jika ingin menikmati liburan yang benar-benar membuat otak menjadi fresh..

Cukup sediakan waktu sehari bahkan tak perlu kocek tebal untuk kemari, bagi kamu warga wahai Medan. Jarak tempuh 3,5 jam waktu yang cukup mengantar kita dari ibukota provinsi ke kawasan wisata ini. Selebihnya kita bisa menghabiskan waktu bercengkrama dengan sejuknya air danau dan ikan-ikan yang menari di dalamnya. Bahkan jika bawa pancing, ikan-ikan ini dapat menjadi santap malam yang cukup lezat..




Atau berlayar dengan feri kecil membelah danau menuju pulau samosir menjadi kegiatan yang juga menyenangkan. Agar terasa lebih menikmati, berdirilah di anjungan kapal, wush...angin menerpa menampar wajah menjadi keasyikan sendiri... Saksikan juga tingkah anak-anak batak yang rela menceburkan diri demi uang seribu yang dilemparkan pengunjung kapal ke dalam danau, amazing....

Pemandangan itu saja rasanya sudah membuat urat-urat stress yang melingkar tubuh lepas satu persatu..Hidup jadi jauh lebih segar dan menyenangkan hanya dengan satu hari liburan yang puas. Lalu kenapa harus ke negeri jiran jika ingin melepaskan rutinitas...........

Rabu, 08 April 2009

setelah liburan itu usai....


Seharusnya setelah berlibur selama 10 hari minggu lalu semangat kerja bertambah, tapi kok ternyata malah sebaliknya ya.. uhuhuuhu... apa-apa kok jadi malas sih...
gimana nggak malas, kalau liburan yang menyenangkan ke Yogya lalu menjadi kenangan indah yang terus menari seolah mengejek karena harus kembali ke rutinitas...bayangkan, hal-hal menyenangkan itu terus mengejek......:)

Yogya memang punya seribu cerita untuk satu manusia. Sebab, setiap sudut kota seolah menampilkan aroma dongeng yang harus dibagi kesetiap orang. mulai dari sudut malioboro yang seolah tak pernah sepi dengan beragam dagang yang mampu membobol kantong ( harganya sih relatif sangat murah, tapi karena murahnya itu lho....) hingga saku-saku terdalam.

Pasar Bringharjo, tetangga Malioboro sibuk memamerkan batik-batik pilihan dengan harga yang lagi-lagi membuat isi kantong mengintip ingin segera dikeluarkan. (hik..hik...hik..bayangkan berapa duit yang harus dihabiskan)



Parangtritis, singgasana sang dewi dengan kubah awan biru dan dinding lautan luas kembali menebar pesona..

Ah..liburan tak terlupakan, Jogya, si genit yang selelu membuat orang memimpikannya dan berharap suatu saat bisa mendekapnya kembali....

setelah liburan itu usai...aku ingin berlibur lagi..

Jumat, 13 Februari 2009

sesuatu


Tak harus selalu menunggu setahunkan untuk memberi sesuatu padamu!!!???

Rabu, 11 Februari 2009

Demokrasi yang Democrazy

Berita kerusuhan pembentukan protap (propinsi tapanuli) di media lokal masih terus berlanjut. gila aja, tersangkanya terus bertambah sampai-sampai tuh bilik penjara penuh sesak.

Miris juga sih menyaksikan aksi protap itu tempo hari. Bersembunyi di balik nama demokrasi kok malah kebablasan jadi democrazy ya. Pake acara ada yang tewas segala, malangnya ketua dprd Bapak Azis Angkat yang tewas itu baru menjabat dua bulan menggantikan posisi ketua dprd sebelumnya.

Kalau mau menenangkan hati sih, kita bisa aja berkata 'yah itu sudah ajalnya'. Benar sih kalau bicara kehendak Tuhan, tapi caranya itu lho...menggenaskan. Ternyata sebuah demokrasi harus dibayar mahal tapi apa harus selalu?

Yah, mudah-mudahan kedepan nggak ada lagi demo anarkis yang merebut nyawa manusia. Apalagi menjelang pemilu, semua parpol harus dewasa mempersiapkan diri untuk menang, tapi yang paling penting harus lebih siap lagi jika kalah......:)

Selasa, 10 Februari 2009

Kalau Buntu


Pernah merasa tiba-tiba pikiran menjadi buntu? Tak tahu apa yang akan dikerjakan dan tak tahu apa yang dipikirkan. Bahkan otakpun tak merespon apa yang sedang dilakukan.

Bagaimana ini????? teriak sang hati. bukan cepat menyelesaikan masalah, sang otak malah duduk di ujung sudut tak bertindak. "Bagaimana aku bertindak kalau yang kulihat kini hanya tembok gelap yang menjulang"batin sang otak.

Maka sang tubuh berinisiatif untuk mengembalikan kesadaran. "Rebahkan diri, pejam mata, tinggalkan seluruh cerita dan masuklah dalam kegelapan. Biar aliran darah mengikuti nyanyaian sunyi"ratap tubuh perlahan.

Ah...tenangnya hidup. Mimpi telah membawa liar otak dan hati ke alam terdalam jagad semesta. 'Maka nikmatilah, sebab saat tersadar semoga engaku tak lagi di tengah kebuntuan', harap sang otak yang disenyumi sang hati. Lalu, pikiran pun menari penuh harap.